HMPK

Klik Gambar untuk melihat halaman
Berbeda dengan jenis-jenis sebelumnya, cupang plakat memiliki sirip ekor yang pendek. Asal-usul cupang ini berasal dari cupang alam dan cupang aduan. Namun, jenis ini sengaja dikembangkan khusus untuk kontes hias yang terfokus pada keindahan warna dan bentuk sisiknya. Nama plakat sendiri berasal dari bahasa Thai, yaitu “plakad”, yang digunakan untuk menyebut cupang aduan. Dalam dunia percupangan, nama plakat digunakan untuk membedakan cupang dengan ekor pendek yang digunakan untuk kontes dan cupang yang digunakan untuk aduan.
Dalam perkembangannya, cupang plakat pun di kawinkan dengan jenis cupang lain seperti halfmoon dan double tail. Hasilnya, diperoleh cupang plakat dengan bentuk sirip yang bervariasi. Perkawinan cupang plakat dan halfmoon menghasilkan cupang plakat dengan ekor pendek membundar (setengah lingkaran) dengan sokongan lebih banyak tulang ekor. Berbeda dengan cupang plakat biasa (tradisional) yang hanya disokong oleh dua tulang ekor. Adapun silangan plakat dengan double tail menghasilkan cupang plakat yang memiliki sirip punggung yang tinggi dan lebar.
Oleh sebab keindahannya, cupang plakat simetris hasil perkawinan antara plakat dan double tail dikelompokkan dalam kelas tersendiri oleh International Betta Congress (IBC). Dengan begitu, kelasnya berbeda dengan kelas plakat halfmoon dan plakat biasa.
Selain ketiga jenis plakat tersebut, terdapat satu kelas khusus yaitu kelas plakat raksasa. Pengembangan plakat raksasa ini dilakukan dengan melakukan perkawinan antara plakat dengan cupang alam yang panjang tubuhnya mencapai 10—12 cm. Pengembangan plakat raksasa juga disinyalir menggunakan hormon pertumbuhan yang dicampurkan dalam pakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar